Rabu, 12 Maret 2014

MENITI HIDUP




Aku terhanyut dalam lamunan. Sepertinya,aku harus duduk sebentar,istirahat. Kasihan kakiku mulai gemetaran. Mungkin ia lelah menemaniku berjalan.
Seharian aku berdagang. Aku berjualan menjajakan air minum diatas kereta api ekonomi jurusan Rangkas Belitung-Jakarta. Biasanya,jika penumpang penuh berjubel,berdesak-desakan dan sesak kereta mirip kandang kambing daripada transportasi. Bau tak sedap dan keringat mengucur karena panas,dan tenggorokan kering. Disitulah letak keberuntunganku,dan daganganku laku keras dan untungnya lumayan.
Akan tetapi,semenjak diadakan penertiban pedagang diatas kereta api lima hari lalu,rasanya seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Aku terpaksa main kucing-kucingan dengan petugas penertiban,jika lolos,aku tetap bisa berjualan dan pulang bawa hasil,hanya cukup untuk makan sehari. Tak apalah daripada tidak sama sekali. Jika tertangkap,daganganku ludes dibuang secara terpaksa. Uangnya pun diserahkan sebagai denda karena melanggar peraturan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar